Perbedaan Investasi Di Reksadana, Saham, Obligasi dan Forex
Apa Pebedaan Investasi Reksadana, Saham, Obligasi dan Forex (Foreign Exchange)?
Apakah Anda pernah menerima penawaran investasi perdagangan mata uang asing (valuta asing atau forex trading), indeks, komoditi? Lazimnya penawaran hal yang demikian dijalankan oleh kekuatan pemasaran perusahaan berjangka (future trading).
Menjawab pertanyaan di atas, aku akan coba jelaskan satu persatu mengenai perdagangan Reksadana, Saham, Obligasi dan Forex (Foreign Exchange).
Investasi Reksadana

Reksadana secara definisi ialah wadah untuk daerah mengumpulkan dana dari masyarakat investor (pemberi modal), kemudian dana hal yang demikian dikelola oleh manajer investasi di pasar modal dan pasar uang. Sederhananya, Anda mengaplikasikan jasa manajer investasi untuk mengelola uang Anda. Untuk info lebih komplit mengenai reksadana silakan baca di sini.
Investasi Saham

Saham ialah bukti kepemilikan Anda dalam sebuah perusahaan. Figur bila Anda membeli saham PT. Bank Central Asia Tbk, karenanya secara otomatis Anda mempunyai komponen kepemilikan perusahaan Bank BCA. Perdagangan saham di Indonesia bisa dijalankan di Bursa Efek Indonesia, via perusahaan sekuritas. Untuk info lebih lengkapnya silakan baca tulisan berhubungan kami.
Investasi Obligasi (Bond)

Obligasi ialah investasi berbentuk surat utang. Paling gampang ialah surat utang ritel yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia : ORI (Obligasi Ritel Indonesia), SBR (Saving Bond Ritel), SUKRI (Sukuk Ritel) dan lain sebagainya. Bila Anda membeli obligasi ORI, artinya Anda membeli surat utang yang dikeluarkan oleh pemerintah. Apa untungnya membeli obligasi? Anda akan menerima bunga utang (disebut kupon) dan potensi profit dari perdagangan surat utang.
Perdagangan Forex (Foreign Exchange)

Perdagangan forex (foreign exchange) pada dasarnya ialah jual beli valuta asing atau mata uang asing. Nah perdagangan mata uang asing hal yang demikian dijalankan pada sebagian ragam pasar, seperti:
- Pasar titik : jual beli mata uang asing di bank dan money changer.
- Pasar Forward : pasar ini melayani transaksi forward sebuah mata uang asing. Perdagangan forward ini dijalankan di sebuah daerah, seumpama bank-bank besar.
Misalnya PT. ABCDE punya utang terhadap pabrik di Amerika sebanyak US$ 30.000. Utang hal yang demikian akan jatuh tempo pada permulaan Juli 2017.
Komponen keuangan PT. ABCDE takut, bila harga Dollar Amerika tiba-tiba naik pesat.
Akibatnya komponen keuangan PT. ABCDE menjalankan transaksi kontrak pembelian US$ di pasar forward : PT. ABCDE akan membeli US$ sebanyak US$ 30.000 pada 30 Juni 2017 pada harga Rp 13.500.
Perdagangan mata uang asing di pasar forward dialamatkan untuk perusahaan-perusahaan supaya bisa mengamankan perbedaan kurs (hedging). Lazimnya kontraknya menempuh ratusan rubu sampai jutaan US$. - Pasar Futures : Disebut juga dengan perdagangan berjangka dan pada dasarnya mirip seperti pasar forward. Perbedannya perdagangan di pasar futures ini dijalankan secara over the counter (OTC). Jadi perdagangannya dijalankan pada sebuah bursa.
Perdagangan futures ini tak cuma perdagangan mata uang asing, melainkan juga ada perdagangan komodoiti (gandum, gula, sutra, karet dan lain sebagainya) Figur bursa yang mengontrol perdagangan futures : Tokyo Grain Exchange (TGE). Nagoya Grain and Sugar Exchange (NGE), Kansai Agricultural Commodities Exchange (KAE) dan lain sebagainya. - Pasar Pilihan : Seseorang yang membeli alternatif ialah membeli opsi atau kans (hak, bukan keharusan). Misal seseorang membeli alternatif untuk membeli US$ sebanyak 30.000 pada harga Rp 13.500 pada tanggal 30 Juni 2017. Tiba tanggalnya orang hal yang demikian boleh mengerjakan alternatif atau kans yang dimilikinya.
Dilansir dari Depoxito Inilah perbedaan dari ke empat jenis investasi yang sering didengar, namun tak jarang orang salah menafsirkan atau terbalik karena tidak memahami jenis investasi ini.